Senin, 13 Oktober 2008

Mendekatkan diri pada Sang Maha Pencipta

Dalam diri kita terdapat cahaya suci (nurani) yang senantiasa ingin menatap Yang Maha Cahaya karna dalam kontak dan kedekatan antara nurani dan Tuhan itulsh muncul kedamaian serta kebahagiaan yang paling prima. Dahaga dan kerinduan mendekati Tuhan merupaka fitrah manusia. Dalam bahasa Al Quran, agama laksana cahaya yang mengusir kegelapan dan menunjukan jalan terang, agama bagaikan curahan air yang memberikan kesejukan dan kedamaian dalam kehidupan.

“Sesungguhnya telah kami mudahkan Al Quran (bagi manusia) sebagai pelajaran, maka adakah orang-orang yang mau mengambil pelajaran?.” (QS.54:22)

Dari Ustman bin Affan ra, Rosulullah SAW bersabda : “ sebaik-baiknya kamu adalah mereka yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya ( kepada orang lain)”.(surat cinta=Al Quran) ini dapat pengobat jiwa dan penyembuh bagi penyakit hamba ini yang jahil dan lalai dari membalas cinta Rabbnya. “ Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Allah maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipatnya. (HR. At-Tarmidzi)

Kita dapat mncermati nasihat Albert Eistein (1879-1955): “religion without science is lame, science without religion is blind” ( agama tanpa ilmu pengetahuan akan timpang, ilmu pengetahuan tanpa agama akan buta).

Maka dari itu suatu kewajiban bagi manusia unutk memberikan informasi yang benar tentang agama dan ilmu pengetahuan agar tebentuk manusia yang berakhlak dan berbudi luhur karena keduanya tidak dapat terlepaskan harus berada dalam keseimbangan.

Tidak ada komentar: